Setelah puas berjalan-jalan keliling Jogja, tentu kita ingin membawa buath tangan untuk orang-orang tercinta. Mau beli oleh-oleh tapi tidak tahu tempatnya? Tidak perlu bingung karena kami akan merekomendasikan beberapa tempat favorit membeli oleh-oleh di Jogja.
1. Malioboro
Ke Jogja tapi tidak ke Malioboro rasanya tidak afdol. Jalan-jalan di Malioboro menawarkan atmosfer yang unik dan menyenangkan. Sepanjang jalan kita bisa mencari penginapan mulai dari yang berkelas hingga untuk yang kantongnya pas-pasan. Di kanan-kiri jalan ini hampir semuanya dikuasai pedagang kaki lima yang menjual berbagai souvernir, baju, tas, sandal, dan barang-barang lain yang hampir sebagian besar merupakan handmade atau kerajinan tangan. Harganya pun terjangkau dan kita bisa melakukan tawar menawar. Tapi, ada beberapa pedagang yang kurang menunjukan keramahan. Jika kita menawar barang kemudian ga jadi, pedagang akan marah besar dan menjuteki kita. Ada juga pedagang yang tetap memaksa kita membeli barang dagangannya hingga menawarkan harga yang cukup murah. Tukang becak dan tukang adong juga berderet di sepanjang jalan di Malioboro, menunggu wisatawan yang mau pakai jasa mereka untuk berjalan-jalan. Malemnya, kita bisa menikmati makanan dengan duduk lesehan ditemani pengamen jalanan yang menyanyikan tembang-tembang lawas. It’s so romantic!
2. Mirota Batik (Jl. Malioboro)
Tempat ini cukup menarik perhatian wisatawan. Soalnya, di Mirota berbagai jenis barang di jual dengan harga yang cukup terjangkau. Poin plusnya adalah tempat yang sangat nyaman, barang yang unik, harga yang murah, dan kamar mandi yang sangat bersih. Siapa sangka pemilik tempat ini milik GKR Hemas, istri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. barang-barang yang dijual mulai dari pembatas buku, notes, pigura, lukisan, gantungan pintu, alat-alat musik, hingga barang-barang kuno. Kisarang harganya mulai dr Rp 1.000,00 sampe jutaan rupiah. Kalo mau cari souvernir yang unik dan ga pasaran, langsung aja datang ke Mirota Batik.
3. Pasar Beringhardjo (Jl. Malioboro)
Nama Beringharjo diambil dari kata beringin, katanya sih dulu tempat ini bekas hutan beringin. Pasar yang satu ini terkenal dengan batiknya. Tapi, ga Cuma batik yang dijual di tempat ini. Ada uang kuno, barang antik, pakaian anak-anak, pakaian dewasa, hingga makanan-makanan tradisional juga bisa kita temukan disini. Di Beringhardjo ini juga terkenal dengan jajanan pasar, seperti kue kipo (kue dari tepung ketan, kue legomoro (hampir mirip lemper), kue klepon, dan lain-lain. Jangan lupa setelah seharian menelusuri Malioboro dan Beringhardjo, cobain es cendolnya. Rasanya seger dan enak banget lho!
4. Dagadu
Gerai Posyandu (Pos Pelayanan Dagadu) di Lower Ground Malioboro Mall
Gerai DPRD (Djawatan Resmi Dagadu di Ambarukmo Plaza lt. 1
Gerai UGD (Unit Gawat Dagadu) di Jl. Pakuningratan 15
Kalo Bali punya Joger, Jogja juga ga mau ketinggalan. Jogja punya Dagadu. Cari tahu dulu Dagadu itu artinya apa. Ternyata, Dagadu merupakan bahasa slang yang terdiri dari empat baris huruf Jawa dan artinya “matamu”. Itu lah sebabnya, kenapa logo Dagadu bergambar mata. Sepertinya penggunaan logo mata juga tidak salah karena secara logika, kita melihat sebuah produk dengan mata kita. Itu lah makna filososofis Dagadu Djogja. Toko yang didirikan beberapa mahasiswa UGM tahun 1994 ini menjual bermacam-macam barang, mulai dari kaos, mug, topi, tas, sweater, pembatas buku, pin, gantungan kunci, payung, dan lain-lain. Semua barang-barang itu berdesain unik. Kisaran harganya mulai dari Rp 4.000,00-Rp 105.000,00. Biasanya yang menjadi favorit adalah kaos seharga Rp 65.000,00. Sayangnya, kreativitas pemilik Dagadu dijiplak alias dibajak orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, baju dengan merk Dagadu palsu kian menjamur dimana-mana terutama di sepanjang Jalan Malioboro. Pedagang di Malioboro menjual dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp 12.500,00-Rp 15.000,00. Padahal, untuk satu buah kaos asli Dagadu dijual dengan harga Rp 65.000,00. Dagadu hanya memiliki 3 gerai resmi. Jadi, kunjungi gerai resminya ya.
5. Bakpia Pathuk (Jl. KS Tubun)
Bakpia pathuk merupakan makanan khas Jogja. Rata-rata orang yang singgah ke Jogja akan membeli bakpia untuk dijadikan oleh-oleh. Bakpia adalah makanan yang dibuat dengan campuran tepung terigu dan minyak kelapa, lalu diisi adonan kacang hijau, sehingga rasanya legit. Di sepanjang jalan KS Tubun banyak sekali toko yang menjajakan bakpia. Merk bakpianya diambil dari nomer rumah yang dipatenkan. Sekarang ini, di tengah ketatnya persaingan penjual bakpia, pengusaha bakpia membuat inovasi baru, yaitu penganan bakpia ini dibuat dengan isi yang bervariasi, yaitu isi keju, coklat, dan nanas. Rasanya tentu saja nikmat. Kalau kita datang kesana tanpa diantar tukang becak kita akan mendapat potongan harga Rp 3.000,00 per kotaknya. Penganan yang jangan lupa dibeli di toko adalah kripik tahu. Penganan yang terbuat dari tahu ini rasanya gurih sekali.
Bakpia kacang hijau Rp 18.000,00/kotak
Bakpia kacang hitam Rp 18.000,00/kotak
Bakpia keju,coklat,nanas Rp 21.000,00/kotak
Kripik Tahu Rp 20.000,00/kantong
6. Kerajinan Perak “Kotagede”
Sesekali kita bisa mengunjungi Kotagede yang terletak 10 kilometer arah tenggara Kota Jogja. Tempat ini terkenal dengan kerajinan peraknya. Ratusan warga Kotagede menggantungkan hidupnya pada kerajinan perak. Ada empat jenis tipe produk perak yang dijual di Kotagede, yaitu tatak ukir (teksturnya menonjol), filigri (terksturnya berlubang-lubang), casting (dibuat dari cetakan), dan handmade (menggunakan ketelitian tangan, seperti untuk kalung dan cincin). Di Lokasi perajin peraknya tersebar mulai dari Pasar Kotagede, Masjid Agung, Sepanjang Jalan Kemasan, Sepanjang Jalan Mondorakan, hingga Jalan Tegalgendu. Kisaran harganya mulai dari Rp 15.000,00 hingga ratusan ribu rupiah. Selain itu, beberapa galeri perak menawarkan kursus kerajinan perak. Tips dari kita, kalau Anda tertarik membeli perak di kawasan Kotagede, jangan langsung membeli di satu toko, bandingkan dulu dengan harga di toko-toko lainnya. Siapa tahu dapat yang lebih murah. Anda penasaran? Silahkan datang langsung ke sana.
7. Kerajinan Gerabah Kasongan
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung. Desa Kasongan sangat terkenal sebagai pembuat perkakas gerabah ini. Dulu kawasan ini merupakan tempat tinggal kundi, yaitu orang yang membuat kendi, kuali, dan barang-barang dapur lainnya, serta barang hias. Ternyata, kebiasaan membuat barang-barang tersebut diturunkan hingga ke generasi sekarang. Galeri gerabah ini bisa ditemui di kiri dan kanan sepanjang Desa Kasongan. Kita bisa memesan motif yang kita sukai, seperti motif bunga mawar, merak, naga, dan lain-lain. Kerajinan gerabah ini bahkan mulai dilirik wisatawan asing, seperti dari Amerika Serikat, Spanyol, Australia, dan Eropa. Di Kasongan, kita bisa melihat secara langsung pembuatan gerabah, mulai dari penggilingan, pembentukan bahan, penjemuran produk yang memakan waktu 2-4 hari, produk dibakar, hingga tahap finishing-nya. Kisaran harganya mulai dari Rp 3.000,00 hingga Rp 200.000,00. Tapi, kita harus ekstra hati-hati membawanya karena gerabah mudah pecah.
Metrosexual = Gay ?
15 tahun yang lalu
huaaa... jadi kangen jogja nih..
BalasHapusmalioboro emang TOP abis dah..
oia, saran dikit, klo mo dapet barang lebih murah lagi di malioboro, tawarlah barang dengan bahasa jawa ke pedagangnya..
hhehehe.. sudah dibuktikan oleh saya dan teman saya..
waiw..bagis juga..tapi, klo bsa ksh tw tmpt2 belaja yang baru dong..jgn di tpt itu terus..kn ud bnyk & sering di post ma org2.klo bsa tempat yg hidden..biar ntr judul nya "HIDDEN FACE OF JOGJA SHOPPING SCENE", kren ga?haha
BalasHapusTapi, afterall keren lah..keep posting gan...
@ lala : makasi infornya..nice info...hhe
BalasHapus@ Yesterday Afternoon Boy :oke...nanti kita akan coba cari tmpt2 yg jarang dikunjungi orang...hehe..makasi yaa atas sarannya....
wiew..jadi inget kenangan belanja di jogja...
BalasHapusyang kerajinan gerabah kayaknya oke tuh kalo bergambar wajah sendiri..hehehe bisa ga ya?
mirota mirota..
BalasHapushaha
pingin dong ikut jugaaa
BalasHapuswahh, jd pengen k jogja lagi,,
BalasHapusbnyk yg pengen didatengin, pengen blanja2,pengen hunting2 seru2an. thx yya infonya, jd pny tambahan refrensi bwt blanja2,,
mau foto tempat en jenis2 barang yang bisa dibelinyaaaaaaaaaaaaa.....:D
BalasHapusmirota ok banget deh!
BalasHapusmantap..sukses bwt yg bikin dahh
BalasHapusmaliobor emang JUARA .. jangan lupa ke mirota juga murah2 looh hehehe
BalasHapusMAlioboro bener-bener ikon jigja ya...
BalasHapusBtw siapa model yang nongkrong di bawah lampu lalu lintas itu?
bener"ga afdol klo ke jogja ga belanja"...mirota murah"tuh...tempatnya santai lagi....walaupun pas masuk kecium bau dupa....ehehehhe tapi disini bener"murah banget...
BalasHapusoia di jogja juga ada tempat jual barang-barang "BM"...ehehhehe agak tertutup sih...pinter"nanya aja sama orang daerah situ....
BalasHapusjalan2 d malioboro asyik
BalasHapusbikin gag kerasa waktu, tapi bikin kaki gempor
malioboro teringat teman saya kebelet pengen pup...
-nunk
emang emang
BalasHapusjalan-jalan di malioboro emang enak bgt.. unik-unikk terus murce murce.. hehehehey
Kalau mau makan di malioboro, saya sarankan jangan beli makanan di lesehan, harganya mahal mending di restoran atau warung harganya lebih masuk akal dan rasa relatif lebih enak.
BalasHapus